Cherax quadricarinatus merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai tinggi, baik
sebagai udang hias maupun konsumsi. Dalam pertumbuhannya lobster membutuhkan pakan
yang memadai dan dapat menunjang proses fisiologis pada tubuh udang. Sementara itu, pakan
merupakan biaya produksi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 40 – 70 % dari total biaya
operasional produksi dan protein merupakan salah satu bagian yang dihitung dalam pakan.
Tepung ikan merupakan salah satu protein hewani yang sangat dibutuhkan untuk udang karena
mengandung nilai protein yang tinggi, akan tetapi memiliki harga yang mahal, sehingga
diperlukan upaya pengembangan pakan berbahan baku sumber protein nabati yang mudah
diperoleh, harganya murah dan memiliki kandungan nutrisi yang sesuai. Salah satu bahan baku
sumber protein yang dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan pakan buatan adalah Lemna
minor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi pakan buatan berbasis Lemna minor
terhadap pertumbuhan dan kesintasan juvenil lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) serta
mengetahui potensi ekonomi dalam budidaya lobster. Pada penelitian ini dibuat 5 jenis perlakuan
pakan, yaitu (1) pakan 1, dengan formulasi 0% L.minor dan 100% tepung ikan; (2) pakan 2,
dengan formulasi 15% L.minor dan 85% tepung ikan; (3) pakan 3, dengan formulasi 30%
L.minor dan 70% tepung ikan; (4) pakan 4, dengan formulasi 45% L.minor dan 55% tepung
ikan; (5) pakan 5, dengan formulasi 60% L.minor dan 40% tepung ikan. Sebagai kontrol
digunakan pakan komersial. Pengujian dilakukan pada udang lobster dengan bobot rata-rata awal
0,346 ± 0,03 gram dan panjang tubuh rata – rata 1,8±0,08 cm. Parameter yang diukur meliputi
penambahan berat dan panjang tubuh, laju pertumbuhan, efisiensi pakan, kesintasan, dan kondisi
kualitas air (DO, pH, kadar amonium, kadar nitrit, kadar nitrat dan kepadatan mikroba). Dari
tahap penelitian awal diperoleh laju pertumbuhan tertinggi dijumpai pada kultur kontrol yang
diberi pakan komersial, yaitu 0,044±0,004 g/hari, diikuti dengan perlakuan pemberian pakan P5,
P4, P3, P2, dan P1, masing – masing sebesar 0,034±0,003 g/hari, 0,025±0,007 g/hari,
0,022±0,003 g/hari, 0,019±0,006 g/hari, dan 0,017±0,007 g/hari. Nilai rasio pakan terendah
adalah pada kultur yang diberi pakan komersial dengan perbandingan 2,34 : 1, namun hasil ini
tidak berbeda nyata dengan kelima kelompok perlakuan lainnya. Persentase kesintasan tertinggi
dicapai pada pemberian pakan komersial, yaitu sebesar 84±3,8 %, dilanjutkan dengan perlakuan
pemberian pakan P5, P3, P4, P1 dan P2 masing – masing sebesar 73±6,7 %, 58±3,8 %, 51±7,7
%, 44±7,7 % dan 42±3,8 %. Uji lanjutan dilakukan pada pakan terpilih, yaitu pakan 5 yang
disubstitusi dengan pakan komersil sebanyak 25% (PA) dan 50% (PB). Hasil uji menunjukkan
bahwa PA memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan PB, sebesar 0,008±0,00 g/hari,
dan biomassa (14,04±1,10) gram. Selama penelitian, parameter fisika dan kimia dalam semua
perlakuan masih berada dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan juvenil lobster air tawar.
Analisa secara ekonomi menunjukkan bahwa penggantian tepung ikan oleh Lemna minor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar